Pemkod Sumsel Berikan Penghargaan sebagai Apresiasi Para Seniman
BUDAYA
Palembang, Selasa 29 April 2025
Desain : Jupio Dwi Prananda
Pemerintah Kota Palembang Sumatra Selatan, gelar Dialog Interaktif sebagai apresiasi para seniman, atas prestasi yang di capai dengan menari selama 6 jam tanpa henti sebagai tanda perayaan hari Tari Sedunia pada Selasa, (29/04/2025).
Adanya peringatan hari Tari Sedunia ini menjadi bukti apresiasi, para seniman yang selalu menjadi ciri khas dari seluruh daerah yang berada di Sumatra Selatan.
Kristinto Januardi selaku Ketua Balai Kelestariaan Budaya (BPK) wilayah VI mengaku, Pemkot Palembang telah banyak melakukan program sebagai bentuk menjaga kelestarian budaya setempat.
"Kami telah mulai untuk menjalankan banyak program yang ada, seperti program seniman yang masuk ke sekolah yang dilakukan selama 4 bulan," katanya.
Kristinto juga menjelaskan bahwa, program Pemkot ini bukan hanya berjalan di kota Palembang saja, namun diadakan di desa-desa terpencil.
"Program ini dinamakan desa budaya, dimana para seniman di daerah tersebut bertugas untuk memperkenalkan budaya yang ada di daerah setempat," jelasnya.
Ia juga mengatakan puncak dari program-program yang diadakan oleh Pemkot Palembang ini, dengan diselenggarakannya pentas yang gelar di seluruh daerah.
"Kami siap untuk memfasilitasi para seniman dan kami juga akan memberikan dukungan penuh terhadap dengan cara mengadakan pentas sebagai bentuk apresiasi selama 4 bulan belajar," ungkapnya.
Selanjutnya, di tempat yang sama Cahyo Sulistyaningsih selaku Kabit Kebudayaan Sumsel menuturkan bahwa kurangnya partisipasi Genarsi Z akan perkembangan kesenian lokal yang ada di Sumsel.
"Banyak sekali kesenian yang ada di sumsel, salah satunya Tari Gending Sriwijaya yang menjadi ikonik kota Palembang, namun kita kekurangan sumber dayanya," tuturnya.
Sulistyaningsih juga mengungkapkan bahwa, menjadi seorang seniman di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini memiliki tantangan tersendiri.
"Dengan perkembangan teknologi ini tentu semakin canggih, banyak generasi yang sudah tidak tertarik sehingga mulai meninggalkan kesenian lokal," tutupnya.
Reporter : Astridda Rochmah
Komentar
Posting Komentar