Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Sudah Berdiri 300 Tahun Silam, Rumah Baba Ong Boen Tjit Tetap Terjaga Keasliannya

Gambar
DESTINASI BUDAYA  PALEMBANG, 20 MEI 2025 Suasana rumah Baba Ong Boen Tjiet tampak begitu sepi, rumah yang menghadap langsung ke Sungai Musi membuat rumah ini memiliki daya tarik tersendiri, Suara pembakaran mesin dari Manuver kapal Batubara yang melintas menambah ke eksotisan rumah tepi sungai ini. Halamannya begitu luas, terdapat jemuran daun nipah yang hampir memenuhi setengah dari halaman rumah itu. Daun nipah menjadi salah satu mata pencarian masyarakat sekitar rumah Baba Ong Boen Tjit. Sekilas tampak depan rumah Baba Ong Boen Tjiet bergaya khas rumah limas Palembang.  Rumah dengan gaya panggung dengan ornamen kayu yang di rawat dengan baik, serta tanaman adas yang berjejer rapi di depan rumah.  Meski bangunan depan rumah ini seperti rumah limas, namun sebagian besar rumah ini begaya khas Tionghoa. Dimana terdapat ukiran ornamen cina serta guci yang di datangkan langsung dari negeri Turai Bambu. Di balik keunikannya, rumah ini juga memiliki aturan tersendiri, dimana s...

Menjadi Cagar Budaya Palembang, Museum SMB II Kenalkan Budaya Setempat

Gambar
 DESTINASI  PALEMBANG, SABTU 10 MEI 2025 Museum Sultah Mahmud Bahauddin  (SMB) II menjadi salah satu cagar budaya kota palembang di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kota Palembang, dengan ciri khas bangunan Hindia Belanda, Rabu (21/05/2025).  Musem SMB ini sudah terdaftar sebagai Cagar buday sejak terdaftar di Undang Undang  (UUD) nomer 6 tahun 2010 di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kota Palembang. Hoki Sahbandeo selaku sektor pelayanan Museum SMB II menjelaskan jika selama dirinya menjadi penjaga di sini tidak pernah mengalami perubahan bangunan.  "Bangunan Cagar Budaya tidak boleh mengubah struktur bangunan, namun jika mengalami perbaikan seperti mengecek ulang bangunan ini tidak masalah,"jelasnya. Hoki juga mengatakan jika Museum ini,  berdiri sejak zaman kesultanan di Kota Palembang pada masa itu.  "Bangunan ini awalnya digunakan sebagai Rumah Resident Belanda namun seiring berkembangnya zaman di ubah menjadi Museum SMB II," katanya.  Selan...

Hadirkan Cita Rasa yang Khas, Mie celor jadi Pilihan Kuliner Para wisatawan

Gambar
  KULINER  Palembang, Sabtu 10 Mei 2025  Penulis : Sepiana  Mie Celor merupakan sajian mie dengan kuah kental berbahan dasar kaldu udang yang dipadukan dengan santan, dilengkapi dengan tauge, telur rebus, daun bawang, serta taburan bawang goreng dan seledri. Rasa gurih dan aroma khas udang menjadi ciri utama yang membedakan Mie Celor dari hidangan mie lainnya di Nusantara.  Salah satu ciri khas utama dari Mie Celor terletak pada aroma udangnya yang kuat dan kuah santan yang kental. Kombinasi ini memberikan kelezatan yang berbeda dibandingkan olahan mie dari daerah lain di Indonesia. Tak heran jika hidangan ini menjadi favorit masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Palembang. Berbicara tentang Mie Celor tak lengkap tanpa menyebut Mie Celor 26 Ilir, sebuah tempat makan legendaris yang telah menjadi ikon kuliner kota Palembang selama puluhan tahun. Berdiri sejak beberapa dekade lalu, kedai ini dikenal luas sebagai pelopor sekaligus pelestari cita rasa...

Pemkod Sumsel Berikan Penghargaan sebagai Apresiasi Para Seniman

Gambar
  BUDAYA Palembang, Selasa 29 April 2025 Desain : Jupio Dwi Prananda Pemerintah Kota Palembang Sumatra Selatan, gelar Dialog Interaktif sebagai apresiasi para seniman, atas prestasi yang di capai dengan menari selama 6 jam tanpa henti sebagai tanda perayaan hari Tari Sedunia pada Selasa, (29/04/2025).  Adanya peringatan hari Tari Sedunia ini menjadi bukti apresiasi, para seniman yang selalu menjadi ciri khas dari seluruh daerah yang berada di Sumatra Selatan.  Kristinto Januardi selaku Ketua Balai Kelestariaan Budaya (BPK) wilayah VI mengaku, Pemkot Palembang telah banyak melakukan program sebagai bentuk menjaga kelestarian budaya setempat.  "Kami telah mulai untuk menjalankan banyak program yang ada, seperti program seniman yang masuk ke sekolah yang dilakukan selama 4 bulan," katanya.  Kristinto juga menjelaskan bahwa, program Pemkot ini bukan hanya berjalan di kota Palembang saja, namun diadakan di desa-desa terpencil.  "Program ini dinamakan desa budaya...

Sebagai Kafe Apung Pertama di Indonesia, Kopi 16 Pro Hadirkan Pemandangan Autentik

Gambar
  KULINER Palembang, Sabtu 10 Mei 2025  Kopi 16 yang berhadapan langsung dengan Jembatan Ampera, di atas Sungai Musi menjadi kafe apung pertama di Indonesia dengan ciri khas autentik  yang menghadirkan pemandangan yang menarik sebagai Destinasi Kota Palembang, Sabtu (10/5/2025). Kopi 16 ini terinspirasi dari kuliner Pindang yang ada di sekitar Kota Palembang, lalu membuat lh kafe apung yang menjadi tempat nongkrong yang nyaman bagi Generasi Z dengan menghadirkan menu yang best Seller di kalangan remeja.  Muhammas Jiro Febiady selaku Hand Runner di Kopi 16 Mengungkapkan usaha kafe  ini berdiri sejak 2024 lalu bertransformasi, yang awal mulanya terletak di atas Pasar 16 Ilir di pindah menjadi menjadi kafe Apung. "Dulu sebelum pindah ke sini, kami sempat tutup beberapa saat, karena terjadi beberapa kendala terkait masalah gedung yang ada di atas pasar 16, karena tidak bisa lagi digunakan akhirnya owner kami membangun tempat ini," ungkapnya. Jiro juga menjelaskan ji...

Sebagai Warisan Daerah, Palembang Kenalkan Songket dengan Ciri Khas Tersendiri

Gambar
  BUDAYA  Palembang, Sabtu 10 Mei 2025 Penulis : Jupio Dwi Prananda  Songket adalah kain tenun tradisional asal Sumatera, Indonesia, yang dibuat dengan tangan menggunakan benang emas atau perak sehingga menghasilkan efek berkilau. Apabila dilihat dari asal katanya, istilah “songket” berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Palembang, “songsong” dan “teket”, yang berarti “tenun” dan “sulam” masing-masing. Ini mengacu pada proses pembuatan tenunan Songket dengan mengaitkan dan menyisipkan benang emas. Bahan utamanya biasanya sutra, katun, atau perpaduan keduanya.  Tradisi songket diyakini berkembang sejak masa Kerajaan Sriwijaya, yang terletak di pusat Kota Palembang. Dipercaya pula, makna memakai songket Palembang tidak hanya sekadar kain pelindung tubuh yang estetik, namun juga memiliki makna tersendiri sebagai kemakmuran, keyaaan dan keberanian. Songket Palembang juga ditetapkan sebagai warisan budaya dearah tak benda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pe...

Mengapa Ampera menjadi Salah Satu Destinasi Wajib Dikunjungi Saat Ke Palembang ?

Gambar
DESTINASI Palembang, Sabtu 10 Mei 2025 Penulis : Siti Sundari  Jembatan Ampera adalah salah satu ikonik kota Palembang yang sangat terkenal akan nilai sejarah dan keindahan arsitekturnya. Sejak peresmiannya pada tahun 1965, adapun tujuan dibangunnya jembatan Ampera sebagai akses penghubung dari seberang ulu ke seberang ilir. Selain itu, jembatan Ampera juga dapat membantu perekonomian kota Palembang yang terkenal dengan citra ekonomi sungai Musi yang juga menjadi ciri khas dari Kota Palembang.  Jembatan yang dibangun di atas sungai Musi ini memiliki arsitektur yang indah dengan sejarah yang ada.  Meskipun warna aslinya telah diganti dari abu-abu ke kuning lalu ke warna merah yang bertahan hingga sekarang. Jembatan Ampera juga telah mengalami beberapa kali renovasi termasuk renovasi besar-besaran pada saat ASEAN Games tahun 2018 lalu, lantas tak melunturkan keautentikan jembatan Ampera sebagi ikon kota Palembang. Hal ini tersebut dapat menambah daya tarik tersendiri bagi J...

TENTANG PENULIS

Gambar
Palembang, Sabtu 10 Mei 2025 Destinasi pertama di Kota Palembang, dengan membangun  Coffe Shop di atas sungai yang menjadi ikonik Kota Palembang.  Selain dibangun di atas Sungai Musi, Kopi 16 Pro ini memiliki rasa  Kopi yang ciri Khas sehingga  bisa menjadi salah satu destinasi pilihan saat ke Palembang. Setelah mengunjungi destinasi pertama, kami mengunjungi  Museum Sultan Mahmud Baharuddin II,  kami juga bertemu pengunjung  yang berasal dari luar Palembang. Terlihat di foto itu kami melakukan wawancara dengan beberapa pengunjung di Museum itu. Kami juga melakukan wawancara dengan salah satu  Sektor Pelayanan Meseum Sultan Mahmud Baharuddin II.Faktanya Museum  ini adalah salah satu Museum yang berdiri dibawah naungan  Pemerintah sejak tahun 2010 tahun silam.  selajutnya, setelah kami melakukan wawancara, Kami juga melakuka n  foto dukumentasi dengan narasumber kami,  sebagai tanda kami telah  mengunjungi Museum Sulta...